EPL info

PRIMERA DIVISION info

ISL info

BUNDESLIGA info

SERIE A info

Selasa, 31 Agustus 2010

atlantisku


Atlantis, kita banyak mendengar tentang kota ini, yang konon memiliki peradaban yang sangat tinggi, tapi kemudian hilang karena ditelan bencana besar.
Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Beberapa hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah Atlantis yang sesungguhnya.
Kebanyakan lokasi yang diusulkan berada atau di sekitar Laut Tengah atau disekitar Laut Hitam. Beberapa hipotesis yang lain menyatakan Atlantis berada pada pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara,atau di Laut Utara. Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi. Kepulauan Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan AzoresPulau Spartel yang telah tenggelam di selat Gibraltar juga telah diusulkan.
0976955008thumb
Hingga pada akhir th 2005, Prof. Arysio Santos yang menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis the Lost Continents Finally Found”.
Didalam buku tersebut, secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia. Beliau menunjukkan perbandingan yang menunjukkan Indonesia adalah lokasi Atlantis yang hilang dibandingkan lokasi-lokasi perkiraan sebelumnya.
Dalam buku ini beliau membandingkan berdasarkan : Sistem irigasi, Keberadaan mammoth/gajah, Ukuran benua, Iklim Tropis, Keberadaan Kelapa dan Nanas, Konstruksi Megalitikum, Kekayaan tambang dan lain-lain (http://atlan.org/articles/checklist)
Ilmu yang digunakan  Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology.
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius.  Para dewa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu. Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat.
Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun SM, secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat. Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia .
fig1
Gambar 1 : Atlantis
Sulawesi, Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua  Australia dan terpisah dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan oleh sebuah selat yang mengikuti garis ‘Wallace’.
Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’. Hingga terjadinya letusan gunung berapi secara berurutan, yang menyebabkan melelehnya lapisan es dan menimbulkan gempa dan tsunami yang menenggelamkan dataran rendah.
Benarkah hypothesis itu?? Dengan kecanggihan teknologi saat ini, yang memungkinkan pencarian di kedalaman laut, kebenaran seluruh hypothesis yang pernah ada tentang Atlantis mungkin akan segera terungkap..
Bagaimana menurut anda? Benarkah bangsa Indonesia adalah keturunan bangsa Atlantis yang terselamatkan??
Beberapa waktu lalu sumber yang terpercaya mengatakan bahwa sisa-sisa peradaban benua yang hilang Atlantis kemungkinan besar adalah negara kita tercinta Indonesia. Ide adanya Atlantis awalnya muncul dari pemikiran Plato yang mengatakan bahwa Altlantis adalah benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara besamaan meletus.
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara dengan sebutan ‘mother of all civilazation’ dimana masyarakatnya sangat makmur dengan memiliki emas, batuan mulia, dan dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Plato menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat. akan tetapi sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah sfilusuf ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ?
Keumudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes Dos Santos asal Brazil yang dituangkan dalam buku menggemparakan ” “Atlantis The Lost Continents Finally Found” disebutkan bahwa secara  bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di negara kita tercinta Indonesia.
Penelitian tentang Altlantis yang memakan waktu 29 tahun  ini menggabungkan berbagai macam ilmu antara lain Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology. Awal mula pencarian Prof. Santos dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara akan tetapi pencarian ini sama sekali tidak menghasilkan apa-apa, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa apa yang diceritakan Plato itu hanyalah khalayannya semata. kemudian Prof. Santos menyatakan bahwa jelas saja Altalntis tidak ditemkan disana karena dicari di tempat yang salah. Menurutnya lokasi Atlantis yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia.
Labih lanjut menurut Prof. Santos bencana yang menyebabakan hilangnya benua Atlantisadalah letusan gunung berapi. Gunung -gunung yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. Letusan gunung-gunung ini menyebabkan timbulnya kaldera. Letusan ini pula menyebabkan timbulnya gelombang tsunami yang sangat hebat yang menenggelamkan daerah-daerah  dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan.
Para pakar yang berasal dari Barat pada umumnya berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan pusat kebudyaaan hebat pada masa lampau, Atlantis, berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar